Pernakah kalian merasa sedang dalam keadaan futur? (dalam kondisi lemah/di titik rendah). Terkadang saya sendiri sering mengalami hal ini. Mungkin saya sedang dalam keadaan jauh dariNya. But, fortunately Allah tak membiarkan keadaan ini berlarut-larut. Selalu ada cara yg Allah tunjukkan untuk membimbing saya. Alhamdulillah.
Kali ini diingatkan melalui suatu forum dalam kulwa (kuliah whatsapp). Entah mengapa saya sangat ingin mengikuti karena salah satu pembicara merupakan orang yg mengisnspirasi saya. Tak tanggung tanggung saya mengikuti 2 sesi materi dengan 2 pembicara yg berbeda dalam kulwa tsb. beliau adalah mba Birul dan dr. Ratri. MasyaAllah, 2 sosok wanita yg luar biasa dengan cerita kehidupan yg unik. Beliau memberikan saya pandangan mengenai redifining about succes life. Melalui 2 sosok inilah saya jadi introspeksi diri. Bukan untuk membandingkan, karena dg membandingkan diri kita dg orang lain kita tak akan pernah bersyukur dengan jalan yg Allah pilihkan untuk kita.
Dari beliau saya belajar bahwa perjalanan hidup begitu unik. Terkadang saya sangat idealis ingin begini harus begini dengan hidup yg saya inginkan hingga lupa itu bukan porsi saya. Saya belajar tentang konsep bersyukur. Bersyukur tidak hanya mengucap kata alhamdulillah. Syukur tidak sekedar mensyukuri apa yang telah kita dapatkan, tetapi syukur adalah mengoptimalkan segala potensi yang telah Allah berikan. Potensi sehat, potensi akal, potensi fisik yang lengkap, potensi hidup, potensi iman, dll. Nah, kamu sudah belum mengoptimalkan itu semua? Saya merasa yg sudah dilakukan adalah nothing dan kurang bermanfaat. Bentuk kurang bersyukur. Bahkan masih saja saya tidak mengapresiasi apa yg sudah saya lakukan hingga sejauh ini, padahal banyak nilai-nilai yg bisa diambil hikmahnya.
Dari beliau saya belajar bahwa perjalanan hidup begitu unik. Terkadang saya sangat idealis ingin begini harus begini dengan hidup yg saya inginkan hingga lupa itu bukan porsi saya. Saya belajar tentang konsep bersyukur. Bersyukur tidak hanya mengucap kata alhamdulillah. Syukur tidak sekedar mensyukuri apa yang telah kita dapatkan, tetapi syukur adalah mengoptimalkan segala potensi yang telah Allah berikan. Potensi sehat, potensi akal, potensi fisik yang lengkap, potensi hidup, potensi iman, dll. Nah, kamu sudah belum mengoptimalkan itu semua? Saya merasa yg sudah dilakukan adalah nothing dan kurang bermanfaat. Bentuk kurang bersyukur. Bahkan masih saja saya tidak mengapresiasi apa yg sudah saya lakukan hingga sejauh ini, padahal banyak nilai-nilai yg bisa diambil hikmahnya.
“Selalu husnudzon dengan setiap skenario yang Allah berikan, qonaah dengan apa yang telah Allah anugerahkan, dan bersyukur dengan mengoptimalkan seluruh potensi kebaikan yang Allah berikan adalah kunci untuk merubah masa krisis menjadi katalist." - mba Birul "
"Selalu melibatkan Allah dalam setiap hal yang kita lakukan, ikhtiyar maksimal dengan menambil kesempatan yang ada, dan biarkan Allah yang memilihkan yang terbaik bagi kita" -dr Ratri-