Tugas cerpen liburan kemaren ngasal banget bikinnya.silahkan dibaca ^^
|
Gemuruh
suara sorakan penonton tergiang di telingaku,ku pejamkan mataku
sejenak.Teringat berbagai peristiwa sebelum aku menginjakkan kaki ku di tempat
ini.Ya,beruntungnya diriku dapat berdiri di tempat ini.Dengan mengucap Bismillah… ku mulai perjuangan ini.
***
Kriiing….kring…. terdengar suara jam
alarm dalam kamarku.Segera ku beranjak dari ranjang tempat tidur menuju kamar
mandi dan bersiap pergi ke sekolah.Sebelum keluar kamarku,ku pandangi selalu
lambang itu seolah memberi semangat tersendiri bagiku.Aku tersentak ketika
terdengar suara tak asing bagiku.
”Andra….”
terdengar suara ibuku memanggil dari bawah
”nggih
buk” jawabku singkat
Segera ku berlari
menuruni tangga dengan cepat.
“ini sarapannya
sudah ibu siapkan,dan ini bekalmu” kata ibu sambil menyodorkan kotak makanan
kecil berwarna pink. “matur nuwun buk”jawabku.
Ibuku adalah
guru sejarah sekolah menengah atas.Ibu selalu baik kepadaku,sejak kecil seolah hanya
ibu yang aku miliki.Ya masih beruntungnya diriku bisa mempunyai ibu yang super
baik seperti beliau.Namun dalam hati kecil ini aku selalu bertanya-tanya
mengapa ayah meninggalkan ibu dan aku? Ibu pernah bilang ayah kembali keluar
negeri untuk urusan bisnis.Tapi hingga saat ini tak ada kabar dari beliau.Aku
merasa kasihan pada ibu.Terkadang ibu terlihat bersedih karena kesepian.
Dengan cepat
kuambil kotak makan itu dan berpamitan meninggalkan ibu.
”Assalamu’alikum…”ucapku setelah mencium
tangan beliau.
“Wa’alaikum salam…. Hati-hati nak,sukses
ya seleksinya” ucap ibuku sambil melambaikan tangan
“inggih
buk,amin”
Aku berlari kencang menuju sekolahku
yang berjarak 300 meter dari rumah.Segera kupandang sekilas jam
ditanganku,waktu menunjukkan pukul tujuh lebih.
“waduh telat
lagi...bakal marah lagi nih pak imron”
Saat tiba di
depan gerbang sekolah,terlihat pak Imron sudah duduk manis membawa buku
catatannya. Dengan nada yang tinggi pak imron memarahiku
“Andra Fransisca
Dewi Telat lagi..kamu ini bagaimana? Kalo seperti ini terus bagaimana moral
bangsa Indonesia nanti? “
“Maaf pak tadi
bangun kesiangan” ucapku dengan logat jawa yang khas
“Hari ini kamu
saya perbolehkan masuk,lain kali kalo telat lagi saya suruh kamu lari keliling
sekolah ini 10 kali putaran ! Hitung-hitung lumayan buat latihan fisik”
“iya ngapunten
pak”
“ayo cepat masuk
sana tes dimulai 5 menit lagi”
“siap pak !matur
nuwun”
Hari ini hari yang sangat penting
bagiku.Karena hari ini diadakan seleksi penentuan perwakilan Indonesia untuk berlaga
di Badminton world cup for junior.Sejak dulu sekolahku selalu
mengirimkan perwakilannya untuk bertanding di kancah Internasional.Memang
sekolah ini bukan sekolah yang biasa.Sekolah ini masih dibawa naungan Menteri
Pemudan dan Olah Raga.Diperlukan usaha keras untuk masuk di sekolah ini.Hanya
anak-anak yang memiliki skill bulu
tangkis yang hebat yang dapat memasuki sekolah ini.Beruntungnya diriku dapat menjadi
salah satu dari mereka.Aku mendapat beasiswa gratis untuk memasuki sekolah ini.
Jauh hari sebelumnya aku telah
mempersiapkan diri untuk berlatih dan berusaha keras agar dapat lolos seleksi
tersebut.Latihan rutin pun aku lakukan setiap pulang sekolah.
Priiiiit…..priiiiiit….terdengar
keras suara tiupan peluit yang ditiupkan oleh pak Faiz.Para siswa berbaris rapi
dilapangan untuk bersiap-siap.Tak lama kemudian setelah persiapan dan pemanasan
selesai,para siswa menunggu giliran untu bertanding.Seleksi pada tahap ini hanya
diambil 6 orang saja.untuk lolos ke seleksi tahap selanjutnya.
“Andraa…” teriak
pak Faiz
“iyaa pak “
Ya,akhirnya
giliranku untuk bertanding.Kali ini aku akan melawan Ferina Soraya tidak mudah
memang karena Ferina sangat kuat dan bertubuh tinggi.
Priiit…wasit
telah memberi aba-aba tanda dimulainya pertandingan.Pada awal pertandingan aku
sedikit gugup,selain itu Ferina berkali-kali melancarkan smash padaku.Alhasil pada babak pertama aku kalah.
Di babak kedua aku tak mau kalah,aku
bertekad memenangkan pertandingan ini agar dapat lolos ke tahap seleksi
berikutnya.Aku berusaha keras dan fokus pada pertandingan ini.Setiap memdapat
kesempatan bola tinggi langsung saja kepancarkan smash pada Ferina.Hal itu berjalan hingga akhir pertandingan.Hingga
pada akhirnya aku dapat mengalahkan Ferina pada babak kedua dan ketiga karena
terjadi rubber set.Senang bukan main
memang akhirnya aku dapat lolos ke tahap seleksi berikutnya
“Selamat ya
ndra..” ucap Ferina
“iya Fer,Terima
kasih ya “
“Sukses selalu
ya ndra..bawa nama baik Indonesia”
“Iya amin..kamu
juga ya”
Setelah berjabat tangan satu sama lain,Ferina pergi
meninggalkanku dengan membawa tas berisi raket bulutangkisnya.”Alhamdulillah”ucapku sembari bersyukur
atas kemenangan ini.
***
“Ayo..lebih semangat lagi” Ucap pak
Imron pada 6 orang anak yang lolos ke tahap seleksi berikutnya.
Setelah
mendengar ucapan pak Imron,kita semua
berlari lebih kencang lagi.Ya,satu putaran lagi setelah itu selesai sudah
pemanasan untuk hari ini.Setelah pemanasan selesai kita bersiap untuk melakukan
pertandingan pada seleksi ini.Untuk dapat mewakili Indonesia di ajang Badminton world cup for junior hanya diambil 3 orang dari 6 peserta yang sudah
lolos.Seperti biasa pak Imron merupakan guru yang nasionalismenya tinggi.Beliau
selalu bercerita tentang sejarah Indonesia dan semua pahlawan bulutangkis
Indonesia yang pernah membawa nama besar bangsa Indonesia di ajang kompetisi
bulutangkis Internasional.Beliau selalu memberi motivasi kepada kita,selain
itu beliau juga berpesan untuk selalu
membanggakan bangsa ini.
“Telah banyak
hal yang diberikan oleh bangsa ini,maka dari itu sudah sepatutnya kita
memberikan hal yang terbaik untuk bangsa ini.Salah satunya yaitu dengan dapat memenangkan pertandingan Badminton world cup for junior
ini” kata pak Imron pada kami.
Kata-kata pak Imron selalu tergiang
di teliangaku sehingga membuat semangat tersendiri bagiku.Sebentar lagi pertandingan
tahap ini akan dimulai.Aku akan melawan Kania.Juara bertahan Nasional Badminton
Cup.Kania sangat kuat dan sudah berpengalaman.Aku sedikitb pesimis akan hal
itu,Tapi semangatku mengalahkan segala ketakuatan serta kekhawatiran.
Priiit….terdengar
keras suara tiupan peluit sang wasit meandakan dimulainya pertandingan.Kania
mendapat giliran servis pertama.Berkali-kali aku melakukan kesalahan sehingga
hal itu dapat dimanfaatkan Kania untuk melancarkan smash kerasnya.Akhirnya pada babak pertama aku kalah.Memang Kania
bukanlah lawan yang mudah.Pada babak kedua aku berusaha mengejar
ketertinggalanku.Aku berusaha keras memanfaatkan segala kesempatan dan peluang
yang ada.Kesalahanku pada babak kedua pun berkurang dari babak pertama
tadi.Sehingga pada babak kedua aku dapat memenangkan pertandingan.Karena score-ku dan Kania satu sama,maka
diadakan rubber set atau babak
ketiga.Pada babak ketiga Kania menunjukkan keunggulannya,awalnya aku tertinggal
sedikit.Namun,pada akhirnya Kania lah yang berhasil menang sebagai juara dan
lolos pada seleksi nasional ini.Sedih memang tapi aku selalu percaya bahwa
Tuhan selalu mempunyai rencana yang terbaik untuk kita.
“Selamat ya
Kan…kamu memang hebat” kataku kepada Kania sambil berjabat tangan
“Ah..kamu juga
hebat,kamu sudah berusaha keras.Hanya pengalaman yang membedakan
kita.Sebenarnya kamu juga sama hebatnya”Ujar Kania sambil tersenyum kepadaku
“Selamat
berjuang ya Kan..semoga mendapat hasil yang terbaik”
“iya amin.Thanks
ya”
Akhirnya aku kalah pada seleksi ini.Lagi-lagi aku
tak dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.Ya,mungkin memang belum
waktunya.Maafkan aku Indonesia.
***
“Kriiing….Kring”Suara
telepon rumah berdering terdengar dari kamarku.
“Draa…angkat
teleponnya nduk..” teriak ibuku dari dapur
“nggih
buk….”
Segera
aku keluar kamarku menuju ruang tamu.
“Halo Assalamu’alaikum”
“……”
***
Telepon dari pak Imron tadi sedikit
mengagetkanku.Senang dan sedih bercampur jadi satu.Pak Imron mengatakan bahwa
aku diminta Kania untuk menggantikannya berlaga di Badminton world cup for
junior.Kania tidak dapat mengikuti kompetisi tersebut karena terjadi
kecelakaan tadi malam.Patah kaki disebelah kiri kakinya membuatnya tidak dapat
bertanding 2 minggu lagi.Dokter mengatakan butuh waktu kurang lebih sebulan
untuk dapat sembuh total.Tidak membuang waktu aku segera bergegas menuju rumah
sakit untuk menemui Kania.
Setelah
bertemu Kania di rumah sakit,lalu aku menuju sekolah untuk bertemu dengan pak
Imron dan bersiap melakukan latihan Intensif untuk persiapan ajang kompetisi
tersebut.Aku melakukan latihan intensif dengan maksimal.Aku tidak mau
mengecewakan Kania yang sudah mempercayaiku untuk menggantikannya.Aku harus
memanfaaatkan kesempatan yang baik ini dengan maksimal.
***
2 minggu berlalu sejak aku melakukan
latihan secara intensif.Hari ini aku akan berangkat ke Denmark untuk bersiap bertanding.
“Ati-ati ya ndra
disana…jangan lupa sholat.Ibu selalu mendoakannmu”
“iya buk doakan
Andra ya… Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikum salam”
Aku berangkat menuju ke pesawat bersama dengan 2
orang temenku lainnya.
***
Selama bertanding di Denmark,Aku
dapat mengalahkan lawan-lawanku hingga aku dapat lolos ke babak final.Senang
sekali rasanya hanya aku perwakilan dari Indonesia yang dapat melaju ke babak
final.Ya,selangkah lagi aku dapat membawa kemenangan untuk bangsa ini.
Ibuku selalu memberi dukungan
kepadaku.Meski tak dapat menyaksikan secara langsung aku bertanding,tapi doanya
selalu menyertai usahaku.Begitu juga Kania,mendengar aku dapat lolos ke babak
final ia sangat senag sekali karena memang ia tidak salah memilih aku untuk
menggantikannya.
Hari ini pertandingan final Badminton world cup for junior. Kali ini lawanku cukup berat yakni young hae mi dari
Korea Selatan.Dia merupakan juara bertahan tahun lalu.Tapi aku tidak boleh
kalah darinya.Aku tak mau mengecewakan orang disekitarku.Aku ingin membanggakan
Indonesia.
Wasit yang akan memimpin
pertandingan final kali ini berasal dari Denmark.Aku mendapat giliran pertama
untuk melakukan servis.Setelah wasit meniupkan peluit tanda dimulai
pertandingan aku mulai melakukan servis.Pertandingan babak pertama berlangsung
cukup ketat.Kejar mengejar score
sering terjadi pada babak ini.Penonton pendukung Indonesia memang tidak banyak
namun gumuruh sorakan mereka yang sangat keras selalu tergiang di
telingaku.Mereka sangat bersemangat mendukungku sebagai perwakilan dari
Indonesia.Pada akhir babak pertama aku dapat unggul dari Korea Selatan.
Babak kedua pun dimulai,tidak jauh
beda dengan babak pertama.Kejar mengejar score
masih terjadi namun kali ini perbedaanya sangat tipis.Terdengar keras suara
supporter berteriak “Indonesia….Indonesia….”
Seaakan suara
itu menambah semangatku agar dapat memenangkan pertandingan ini.Hingga score
pada babak kedua menjadi 19-20 perbedaan yang sangat tipis.Aku masih tertinggal
satu angka dari Korea selatan.Namun kesalahan-kesalahan dari young hae mi
sungguh menguntungkanku hingga pada akhirnya aku dapat memenangkan pertandingan
ini.
Senang sekali rasanya.Pak Imron
berteriak “Indonesia….” Sambil menuju ke
arahku.Aku sangat terharu bahwa perjuanganku kali ini tidak sia-sia.Memang benar
bahwa rencana indah itu selalu ada.Selama upacara penutupan berlangsung
terdengar lagu Indonesia Raya dimainkan mengiringi pengibaran bendera bagi sang
juara.Ketua pelaksana menyerahkan mendali serta piala kepadaku.Bangga sekali
diri ini ketika dapat membawa nama bangsa Indonesia di kancah Internasional.Ini
menambah keyakinan diriku untuk semakin cinta pada negeri ini.Kupersembahkan
kemenangan ini untukmu Indonesiaku.Terima kasih Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar