Kreasi Sandal klompen

Tugas kesenian di awal semester 2 ini yaitu melukis sandal klompen.Memang sekarang klompen sudah tidak begitu popular.Karena dapat menimbulkan suara yang berisik ketika kita gunakan sebagai alas kaki untuk berjalan,Sekarang orang lebih memilh menggunakan sandal jepit atau antiselip.Namun,dengan sedikit kreatifitas dan modifikasi klompen dapat berubah menjadi cipta karya seni yang sangat indah.
Berikut klompen karya saya:


Karena saya baru pemula,jadi memang tidak sebagus dan seindah klompen yang dilukis oleh orang yang sudah ahli.Namun dari sinilah kita belajar berkreasi dan ber-inovative.

Mudik dan Berlebaran di Pacitan-(photos)


me,my brothers and my sister
onok arek cilik.e -_-"

 
Karena begitu indahnya dan masih alami sangat disayangkan sekali jika kita melewatkan kesempatan foto2 :p





 location : in the River
Dulu waktu aku kelas 2 SD Sungainya masih jernih sekali sekarang agak sedikit berlumut ._.

Mudik dan Berlebaran di Pacitan-(Takbiran)

Ini dia yang aku ceritakan sebelumnya..Hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya yakni takbiran !
Karena setiap mudik kesini selalu malam takbiran jadi aku dan keluarga belum pernah takbiran disini.Tapi lebaran tahun ini aku dan keluragaku mudik H-2 lebaran,sebenarnya sih  perkiraan H-1 lebaran berhubung lebarannya di undur pemerintah tanggal 31 jadi ya H-2 deh jadinya.
Ada cerita lucu waktu menjelang buka.Karena rumah mbah deket masjid,jadi aku bisa lihat persiapan yang disiapkan untuk takbiran pada malam itu.Semua warga di dusun itu sudah bersiap-siap menyambut hari raya esok hari mulai dari makanan,takbiran dll.Tapi,anehnya setelah buka dan sholat isya’ kok belum dengar suara takbir ya?semua orang pada kebingungan.Dan setelah kurang lebih pukul 8 malam ada pengumuman dari pemerintah bahwa lebarannya itu masih tanggal 31 yaelah kasian yang udah masak2 buat lebaran besok hehe.Malahan kata orang ada gitu orang di dusun (lupa namanya) udah kecelek berangkat takbiran wkwk kasian ya.

Yak back to the topic malam ini bener udah pasti takbiran(30 agustus 2011) semua orang sudah memadati masjid untuk bersiap-siap takbiran.di depan rumah masing-masing warga dipasang sebuah oblik.Dan benar2 tak terduga semua listrik mati !jadi awalnya terlihat berkelip2 lampu di pegunungan jadi gelap gulita.Tapi kata warga lebih alami .Beberapa warga yang akan mengikuti takbiran sudah memegang obor masing-masing dan sudah mulai membentuk barisan.Bedug pun tak lupa dibawa di gledekan.Setelah mau berangkat tiba2 ayah dan mas ikut.Lalu adik saudaraku tiba2 mengajakku untuk ikut ya aku langsung capcus ikut aja :p.Awalnya males karena lampu mati,gak kebayang jalan di pegunungan malem-malem tanpa lampu wuih gelap banget(tapi walaupun lampu nyala tetap jalannya gelap karena memang gak ada lampunya -_-)

Tapi aku dan adek saudaraku tidak pegang obor jadi pinjam punya masku :p .Foto-foto dulu:
gelap sekali di belakang :p


Rute yang di tempuh untuk takbiran lumayan jauh apa lagi jalannya gelap dan naik turun kebayang capeknya kaya’ apa.Tapi sangat menyenangkan karena mungkin ini pengalaman pertamaku.Di jalan kita melihat rombongan takbiran yang lain malah lebih rame pengiringanya ada spd motor dan mobil2 di belakangnya jadi terlihat sangat ramai.Kembang api pun tak lupa menyala menghiasi langit dan menerangi kegelapan.
Setelah balik dan sampai kembali di dusun bondalem,semua orang beristirahat sambil makan semangka pacitan.muanis pol rasanya.Setelah selesai beristirahat aku pikir udah selesai dan kembali ke rumah masing-masing.Eh ternyata lanjut kembali ke dusun(lupa namanya ._. ).Karena aku,saudaraku,dan ayahku sudah capek.Jadi,kita memutuskan untuk kembali ke rumah mbah.Tapi,masku masih lanjut gila gak capek ya tuh anak. Tapi seneng banget suasananya waktu takbiran kaya’ jurit malem pas LA hehe tapi lebih rame.

Mudik dan Berlebaran di Pacitan-(Perjalanan dan perkenalan)

Lebaran tahun ini aku dan keluargaku mudik ke kampung halamannya ayahku yaitu di pacitan.
Kami berangkat hari senin 28 Agustus 2011 pukul ± jam setengah Sembilan malem dengan menaikki travel.Pukul setengah dua malam kita sampai di kab.tulungagung.Berhubung masih puasa kita sekalian sahur di sebuah warung.Kenapa kita buru2 sahur?Soalnya kalo sahur jam 4an udah sampai di pacitan dan gak ada warung karena di gunung2 pada sepi penduduknya jarang (kaya’ dihutan2 gitu).Waktu sahur aku pesen nasi pecel kok kelihatannya enak.Eh setelah di cicipin baru satu sendok pedesnya minta ampun(ngalah-ngalahi nasgorjan) Tapi untung nasinya sedikit jadi bisa habis.Berhubung aku juga lagi gak puasa waktu itu jadi gak takut sakit perut.Setelah selesai sahur kita melanjutkkan perjalanan kembali.Meskipun sudah melewati Tulungangung dan trenggalek,untuk sampai di pacitan kita harus melewati beribu-ribu gunung/pegunungan bukannya kiasan tapi memang melewati gunung2 itu memakan waktu yang lama ±3 jam.Ya siap-siap saja yang belum terbiasa lewat untuk mual dan mabuk karena jalan di gunung yang berkelok-kelok ditambah memakan waktu yang lama.Biasanya yang sering mabuk itu perjalanan siang hari karena panas.Tapi kalau malem hari relatif sedikit yang mabuk kerena udaranya sejuk tapi ga bisa lihat gunung2 di malam hari.



laut selatan terlihat dari atas pegunungan

Dengan menempuh waktu kurang lebih sebelas jam Akhirnya kita sampai di dusun bondalem desa wonodadi wetan kecamatan lorok kabupaten pacitan.Kita sampai sekitar pukul ±jam 7.Rumah mbah masih sangat tradisional yaitu joglo.sumpah kaya’ rumah jaman bung karno.Tapi keren ! 

rumah mbah nampak dari depan (tapi sebagian)

Di pacitan suasananya masih tradisional (masih desalah istilahnya) dan ngomongnya pake basa krama inggil jadi sangat sopan sekali.meskipun jauh dari keramaian tapi hubungan masyarakat antar tetangga masih sangat erat kaya’ soadara sendiri.Dan orang-orang disana itu sangat dermawan sekali,kata mbah mottonya “kalo ngasih uang ato apa2 itu gak bakal ilang” (translate dari basa jawa) maksudnya kalo kita ngasih sesuatu misalnya uang ke orang lain mungkin suatu hari uang itu akan kembali dalam bentuk rezeki ato semacam itulah.
Tapi jangan salah,meskipun disini tempatnya masih desa dan sangat tradisional namun berhasil mencetak pemimpin dan petinggi-petinggi negeri salah satu contohnya yaitu bpk.Presiden SBY.Beliau juga lahir dan dibesarkan di Pacitan.  

Trekadang aku juga heran kok bisa ya ayah dulu merantau ke Surabaya.padahal di sini itu kaya’ pedalaman, tinggal di gunung2 yang jauh dari pom bensin dll.
Tapi disini pemandangannya keren banget masih alami.Mungkin kalo di buat bisnis tempat wisata bisa laris manis nih whehehe.Oh ya saat di perjalanan waktu lewat di pegunungan di jalan yang berkelok-kelok aku melihat suatu proyek beasr yaitu pembangunan PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) .2 tahun yang lalu waktu aku lewat masih belum ada bangunan2 birunya dan masih dalam proses pendataran gunung.Tapi sekarang sudah ada bangunannya bahkan menaranya juga.menaranya sangat tinggi hingga melebihi tingginya pegunungan.keren !
nampak dari atas pegunungan
orang2 yang sedang melihat proyek PLTU


Hikmah Ramadhanku


Assalamu’alaykum wr.wb

Sebelumnya, Alhamdulillah masih bisa merasakan ramadhan tahun ini,semoga bisa merasakan lagi di tahun-tahun berikutnya dengan keluarga yang masih lengkap ini.amin.
Lebaran kali ini benar-benar berbeda dari tahun tahun sebelumnya.Ada hal baru yang belum pernah aku rasakan dan aku coba di tahun sebelumnya,apa itu?ya nanti akan di ulas dalam cerita seputar lebaranku :p.

Banyak hikmah yang aku dapat di ramadhan ini salah satunya yaitu aku sekarang suka makan kurma.Awalnya aku gak suka dan sudah beberapa kali mencoba dan berusaha suka.Tapi hasilnya nihil.Namun,entah mengapa waktu aku mencoba kurma yang di beli ayah kok rasanya gak seburuk yang aku coba sebelumnya.Dan itu membuat aku ketagihan.Alhamdulillah bisa melaksanakan sunnah rosul buka puasa makan 3 kurma .
Meskipun belum bisa khatam Al-quran ya karena mungkin kurang persiapan ya ._. tapi insya Allah tahun depan mau bertekad amin.(semoga masih bisa bertemu lebaran tahun depan amin)

wassalamu'alykum wr.wb

Recommended Post

kepingan makna kehidupan

"Allah selalu punya rencana yang terbaik untuk kita. Jangan takut untuk melangkah. Biarlah Allah yang menuntun" Selalu bersyuku...