future travel list :)

  • Paris, France
    image
     
  • Marina Bay Sands, Singapore
    image
     
  • Venice, Italy
    image
     
  • Skydeck Ledge in Chicago
    image
     
  • Boracay Island, Philippines
    image
     
  • Cabo San Lucas Mexico
    image
     
  • Milan, Italy
    image
     
  • St. Louis, Missouri
    image
     
  • Tokyo, Japan
    image
     
  • New York City, New York
    image
     
  • Rome, Italy
    image
     
  • Hawaii
    image
     
  • Sydney, Australia
    image
     
  • Caribbean Islands
    image
     
  • Puerto Rico
    image
     
  • Greece
    image
     
  • Bora Bora, Tahiti
    image
     
  • The Bahamas
    image
     
  • Germany
    image
     
  • London, England
    image
     
  • Barcelona, Spain

    image

    I wish someday I could go there ..amin :)


Where the grass is always green

I really do try to make the best of what happens in my life. From failing an exam to losing friend, I try to look on the positive side of the situation and move on with my life. There’s no use in pondering on the what if’s if what has already happened, has already passed. That feeling of remorse will always be there, but I won’t let it affect me in any way. We only have one life to live, why spend it wondering what you could have done when you have so many other things to worry about and accomplish?
There are so many problems to solve, but sometimes even if we are given a lot of time to fix the problems…we just can’t do it alone. I do what I can to contribute to the cause. I make do with what I have, which is probably why I live where the grass is always greener. I’m okay with what I have. I don’t try to ask for more when what I have is already enough.

copied from my tumblr

:'(

hai
aku mau curhat..
mungkin saat ngetik ini aku masih nangis :'( (maaf ya)
suer aku nggak mau ini terjadi..
kenapa ya?
kenapa?:'(
niatku baik..tapi kenapa dia membuat ini negatif? :'(
aku pengen curhat ke orang lain tapi,,
aku belum bisa percaya ke orang lain..
terakhir aku curhat masalah ini ke seorang temenku kelas 8 ...sesudah itu aku nggak pernah curhat tentang masalah ini lagi.Dan jarang curhat masalah yang bikin aku sedih juga ke temenku(termasuk sahabat)
soalnya buat apa aku membagi kesedihanku ke temenku?
mendingan juga terlihat senang atau gembira itu lebih baik.
kadang kalo aku sedih mungkin lebih baik menyendiri
ya..kerena ini terlalu pribadi..jadi aku cuman mau curhat kalo aku suedihh banget :'((
aku nggak tahan kalo masalah ini tak pendam sendiri..
jadi aku mau meluapkan rasa sedihku ini ke sini..
aku nggak tau mau ngetik apa lagi...
setidaknya ada media untuk meluapkan rasa sedihku :'(
dan juga setelah ngetik ini..udah agak berkurang sedihnya.hehe

someone said that...

X :kamu kelas berapa sekarang?
N :kelas X
X :kelas sepuluh itu........(mikir)
N :(nyela)kelas 1
X :kelas 1 smp?
N :......(mbatin)....
    (nyengir)hehe kelas 1 SMA
X :(ketawa)oh..hahaha

sekian ..#speechless

Differences between friends & best friends

  • FRIENDS: Will comfort you when he rejects you.
  • BEST FRIENDS: Will go up and ask him, “It’s because you’re gay, isn’t it?”
  • FRIENDS: Will be there for you when he breaks up with you.
  • BEST FRIENDS: Will call him up and whisper, “you will die in Seven days…”
  • FRIENDS: Help you up when you fall.
  • BEST FRIENDS: Keeps on walking saying, “Walk much, dumb ass?”
  • FRIENDS: Help you find your prince.
  • BEST FRIENDS: Kidnap him and brings him to you.
  • FRIENDS: Will ask you if you’re okay when you’re crying.
  • BEST FRIENDS: Will laugh at you and say, “Ha Ha, Loser!”
  • FRIENDS: Will offer you a soda.
  • BEST FRIENDS: Will dump theirs on you.
  • FRIENDS: Will sit at the side of the pool with you at that time of the month.
  • BEST FRIENDS: Will throw you a tampon and push you in.
  • FRIENDS: Gives you their umbrella in the rain.
  • BEST FRIENDS: Takes yours and says, “Run, fucker, run!”
  • FRIENDS: Will help you move.
  • BEST FRIENDS: Will help you move the bodies.
  • FRIENDS: Will bail you out of jail.
  • BEST FRIENDS: Would be in the room next to you saying, “That was awesome! Let’s do it again!”
  • FRIENDS: Would bail you out of jail again
  • BEST FRIENDS: Would be sitting next to you saying “DAMN!” we messed up!
  • FRIENDS: Never ask for anything to eat or drink.
  • BEST FRIENDS: Help themselves and are the reason why you have no food.
  • FRIENDS: Call your parents by Mr. and Mrs. and Grandpa, by Grandpa.
  • BEST FRIENDS: Call your parents DAD and MOM and Grandpa, GRAMPS!
  • FRIENDS: Have never seen you cry.
  • BEST FRIENDS: Wont tell everyone else you cried…just laugh about it with you in private when your not down anymore.
  • FRIENDS: Asks you to write down your number.
  • BEST FRIENDS: Have you on speed dial.
  • FRIENDS: Borrows your stuff for a few days then gives it back.
  • BEST FRIENDS: Loses your stuff and tells you, “My bad…here’s a tissue.”
  • FRIENDS: Only know a few things about you.
  • BEST FRIENDS: Could write a very embarrassing biography on your life story…
  • FRIENDS: Will leave you behind if that is what the crowd is doing.
  • BEST FRIENDS: Will kick the whole crowd’s ass that left you
  • FRIENDS: Would knock on your front door.
  • BEST FRIENDS: Walk right in and say “I’M HOME.”
  • FRIENDS: You have to tell them not to tell anyone.
  • BEST FRIENDS: Already know not to tell.
  • FRIENDS: Are only through high school/college. (aka: drinking buddies)
  • BEST FRIENDS: Are for life.
  • FRIENDS: Will be there to take your drink away from you when they think you’ve had enough.
  • BEST FRIENDS: Will look at you stumbling all over the place & say “Girl drink the rest of that ! You know we don’t waste!
  • FRIENDS: Would read and ignore this.
  • BEST FRIENDS: Will repost this :)

minta doanya ya

assalamualaykum wr.wb
Hi bloggers minta doanya ya buat mas saya yang mulai senin besok UNAS

Semoga diberi kemudahan dalam mengerjakan
Diberi petunjuk 
Memperoleh hasil yang terbaik 
dan tembus SNMPTN
amiiin....

wassalamualaykum wr.wb  

a nice day :)

Hii..aku mau cerita
Tadi doa bersama semua anggota teater risalah baik alumni maupun yang masih sekolah.Doanya buat kelas 3 yang mau Unas.Setelah doa kita sharing,bagi tips,dll.Dan ditutup dengan foto bersama.Senang sekali karena jarang ada moment seperti ini.

Setelah acara selesai aku dan Astrid memutuskan untuk jalan-jalan.Awalnya rencana kita ke Delta,berhubung eman uang ongkos bemo 3rb cuma buat dari smala ke Delta.Akhirnya kita memutuskan untuk ke Royal.Di Royal kita pergi ke Gramed,Matahari,makan di Dandee,dan ke Howru.Di Howru ada tas buagus banget aku sama astrid pengen tapi bingung. Dan pada akhirnya Astrid membeli tas tersebut.Namun saya tidak hiks..

Setelah puas,akhirnya kita pulang.Aku nganterin Astrid naik bemo di belakang DTC.Dan aku meminta ayahku menjemput di belakang DTC pula.Namun ayah saya kecantol masuk ke DTC -__-.Akhirnya aku jalan-jalan lagi deh di DTC dan masih kebayang-bayang tas yang di royal tadi huhu.But,aku nemuin tas yang mirip-mirip kaya' di Royal tadi dan harganya 15rb lebih murah wahh :D,akhirnya tanpa pikir panjang langsung aja kubeli..hehe
Oh ya abis pulang,aku mampir ke salon dan potong rambut seneng deh punya poni lagi(tapi kependeken -_-)dan sedihnya juga rambutku juga puendek banget dari yang dulu..huhu

TAPI,hari ini lebih banyak baiknya.pokoknya menyenangkan :D

I want it

I wish my home like:
 
I wish I have large yard, just like this:
With my car just like this:
With pool just like this:

With my room just like this:

With my closet like this:
                                    
Amiin ..:D
haha #pemimpi tingkat tinggi..tapi apa salahnya? "Bermimpilah yang tinggi agar kamu berusaha dengan keras untuk meraihnya"

NOVIDWIA

my best friends-part 2

Setelah tertunda lama,akhirnya bisa posting tentang sahabat-sahabatku yang satu ini :D
cerita awal deketnya kita  hingga jadi sahabatan panjang banget (lebay :p).jadi males nyeritain(hehe).
Langsung aja ini dia sahabat-sahabatku tercinta :3....jeng-jeng..jeengg

1.Nopret (Dian Novita Sari)
Sekelas mulai dari kelas 7sampai kelas 8.Nama panggilannya sama kaya aku,tapi ga tau kenapa biar kalo dipaanggil ga noleh dua-duanya akhirnya dipanggil nopret. Ayu,cantik,pinter..awalya kelas 7 suka foto2,tapi kelas 8 ga tau kenapa jarang ,tapi kelas 9 narsis lagi --"Anak satu ini paling gampang kalo diajak ketemuan ato jalan2. Mesti ngasih solusi kalo ada curhat2an..satu lagi..adeknya lucu... unyu :3

2.Tara/mbambleh (Lentara Pundi Syaina)

Sekelas waktu kelas 7 dan kelas 9.Alim,pinter,suka ceramahin orang,mbambleh kadang2,jail juga.Sekarang 1 sekolah lagi tapi ga sekelas :( .Berjasa banget sama aku,mungkin kalo kelas 9 aku ga duduk sama anak satu ini..aku ga bisa  masuk smala mungkin.Mesti ngajarin aku yang ga bisa.tapi kadang-kadang pelit(maaf ya tar :p).kadang-kadang lupa naruh Hape-_-(mbambleh)Wes pokoknya buaikk pollll ...... :D

3.Dilah/Dildun/Minyakk (Sarah Rahmadilah)

Dilah ato biasa dipanggil dildun ato minyak.Cantik tapi nuarsis pol,suka foto2(ini yang nulari aku virus narsis),pinter,Suka jalan-jalan.Mesti ngambil fotonya anak-anak pas lagi jelek.Terkenal dengan kata-katanya"yang penting kebersamaan"wkwkw.Kelas 8 mesti tak garain sama oki alias Andika.Ga tau kenapa ternyata mereka saling suka(wah) akhirnya jadian deh :D selamat ya..

4. Tita (Tita Agrippina Indira Hapsari)

Bingungan,tinggi.tapi pinter.Kalo ada acara jalan-jalan sama anak2 kadang-kadang nebenk anak satu ini hehe.Meski yang paling sulit diajak ketemuan,tapi toh akhirnya kita juga bisa ketemuan.Suka shopping..liat baju bagus langsung kepingin.pipinya tembem jadi pengen nyubitin.Tapi baik poll deh pokoknya ..



I love you guys :)


LOL =))

Dimulai saat lampu mati beberapa bulan lalu di daerah rumahku.Semua menjadi gelap gulita.Hanya cahaya dalam lampu lilin yang dapat menerangi kegelapan pada malam itu.Ayah saya menaruh sebuah lilin yang ditempatkan pada wadah bekas pixy dikamar saya.Saya bingung,mengepa harus wadah bekas pixy?padahal tempat lilin juga tersedia.

Saat itu aku gak tau harus ngapain.Mau ngerjain pr gak bisa soalnya gelap,mau lihat TVpun gak bisa.Akhirnya saya memutuskan untuk berfoto-foto ria dengan lilin itu(hahaha).Setelah beberapa lama, dan puas berfoto ria.Saya melihat hasil foto-foto tersebut.Tanpa disadari,lilin di dalam wadah pixy tersebut meleleh.Yang tadinya masih panjang kini tinggal sejentik.

Saat saya melihat hasil foto-foto,saya mencium bau harum-haruman wangi sekali.Saya tak menyadari bahwa lilin itu meleleh hingga membakar wadah pixy tersebut.Untung saja ibu saya lewat kamar saya dan melihatnya.Ibu saya berteriak teriak.Saya pun kaget melihatnya lilin tersebut sudah membakar wadah pixy dan hampir saja membakar meja saya juga.Saya cepat-cepat memadamkan api tersebut sambil ngempet tertawa,Karena bau asapnya wangi hihihi(kan wadahnya bekas pixy)...Untung saja api bisa dipadamkan. Kalau tidak mungkin seisi rumah saya sudah terbakar. wakwaka

yah,teman-teman saya punya nasehat agar 
jangan meletakkan lilin pada tempat yang tidak sewajarnya !!
jangan tiru ayah saya atas hal tersebut.Karena akan sangat berbahaya.Wakakak^^


NOVIDWIA

Merpati yang Singgah

“Ayo, lawan aku kalo bisa!” Aku mendribel bola sembari berlari ke arah ring. “Aaah….. Sha….. tungguin aku doong!”Cheli berusaha mengejarku. Wajahnya yang putih tampak memerah karena kepanasan. “Aduh Chel…. masa gini aja ga bisa?” Aku memperlambat langkah agar ia bisa merebut bolaku. “Aduh Sha…. larimu cepet banget! Aku capek!”keluhnya. Aku merasa kasihan melihat peluh yang membasahi seragamnya. Namun, melihatnya tetap berusaha merebut bola yang ada di tanganku, aku kembali bersemangat. “Ayo Chel, jangan nyerah, rebut bolanya!”
            Aku berhenti tepat 2 meter di depan ring. Tanpa membuang waktu, aku melakukan shooting. Hup! Bidikanku tepat. Bolaku berhasil masuk ke dalam ring. “Hore……….!!! Lima-kosong!” aku teriak kegirangan. “Wah…  Sha, kamu hebat banget!” ia memujiku. Namun aku masih dapat menangkap sorot mata kecewa di wajah ayu-nya. “Makasih Chel… tapi kamu jangan nyerah dulu. Kamu pasti bisa! Ayo, aku ajarin!”aku menawarkan. “ Makasih ya Nasha, kamu memang sahabatku yang paling baik sedunia!” Ia tersenyum sambil menggenggam tanganku. Aku tersenyum. “Itulah gunanya seorang sahabat.” Aku memeluknya.
            Sang surya mulai malu-malu menampakkan dirinya. Langit mulai tertutup kapas kelabu. Jarum jam sudah menunjuk angka 5. Namun, kami masih berlarian di halaman rumahku yang luas. “Ayo Chel, rebut bolaku! Kamu pasti bisa!”aku memberinya semangat. Aku memunggunginya sembari mendribel bola.
            Tak kusangka, ia berlari ke sampingku kemudian berhasil mengambil alih bola yang sedari tadi kukuasai. Ia berlari ke arah ring kemudian membidikkan bolanya. Aku berusaha mengejarnya. Namun, bola yang ditembaknya berhasil masuk ke dalam ring dengan mulus. “Hore……!!!” ia melompat kegirangan. “ Time out! Waktu habis. Skor seri 2-2,” kataku. “ Wah Chel, kamu bisa! Hebat!” aku bertepuk tangan kemudian memeluknya. “ Makasih ya Sha, ini semua berkat kamu. Akhirnya aku bisa main basket.” Ia tersenyum tulus. “Bukan Chel, ini karena kamu giat latihan. Aku bangga sama kamu.” “Thanks, sob!”jawabnya.
            Dhuaaarrrr……..!!! Suara gemuruh memekakkan telingaku. Sontak aku menutup telinga. Tak lama kemudian, rintikan air langit membasahi seragam kami. “Wah, hujan Chel! Masuk yuk!” aku menarik tangannya. Cheli menatapku kemudian tersenyum jahil. Aku curiga. Ia menarik tanganku dengan kasar, aku kehilangan keseimbangan dan akhirnya………
            Byuuurrrrrrr……… Aku terjerembab ke kubangan air. Air kecoklatan mengotori seragamku. “Aaah….. Cheli !!!! Awas kau!” aku berteriak marah. Aku kemudian menarik tangannya sehingga ia jatuh bersamaku. “Nasha……!!!!” Ia menatapku kesal. Ia balas menyipratiku dengan air kubangan. Aku tak mau kalah, balas menyipratinya. Tak lama kemudian, seragam putih-merah kami berubah warna menjadi coklat. Kami berdua saling berpandangan, kemudian tawa kami memecah gemericik air hujan.
            Hujan turun semakin deras. Tak peduli dengan tubuh kami yang basah kuyup, kami terus bermain kejar-kejaran . “Ayo, Cheli! Tangkap aku kalo bisa!” tantangku. “Oke, siapa takut!” Aku berlari sekuat tenaga. Cheli berhasil menangkapku. “Kena kau!” Aku kehilangan keseimbangan. Aku menarik Cheli dan akhirnya kami jatuh untuk yang kedua kalinya. Kami berdua tertawa bersama.
            “Nasha….Cheli….. ayo masuk nak! Hujannya deras banget lho! Nanti kalian sakit!”teriak ibuku dari dalam rumah. “Iya bu…..”jawab kami serempak. Kami bergegas masuk ke dalam rumah. Ibuku kaget melihat tubuh kami yang basah dari ujung kepala sampai ujung kaki. “Aduh, baju kalian kok basah kayak gini! Cepat mandi! Nanti kalian sakit.” “Iya, bu,”jawab kami sembari masuk ke kamarku.
***
            Angin sepoi meniup rambutku. Kurapatkan jaketku untuk menghalau udara dingin yang menusuk tulang. Kami berdua duduk di balkon kamarku, larut dalam keheningan malam. Kulihat di sampingku, sahabatku duduk merenung sembari memandang sang purnama yang menghias langit hitam. “Lagi mikirin apa guys?”tanyaku memecah kesunyian. Ia tampak kaget, namun kemudian ia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa tidak ada apa-apa. Tak lama kemudian, kami saling bertukar cerita mengenai pengalaman kami. Hingga pada suatu saat ia tertidur  di bahuku.
            Aku memandang wajah sahabatku. Aku teringat ketika pertama kali bertemu dengannya. Ia adalah murid baru pindahan dari Ambon. Satu tahun yang lalu ia pindah ke sekolahku untuk mengikuti ayahnya yang dipindah tugaskan ke Surabaya. Tepatnya waktu aku duduk di bangku kelas  4 SD.
***
“Anak-anak, minggu ini kita akan kedatangan teman baru lho!”bu guru berkata pada kami. Sontak seisi kelas ribut membicarakan anak baru tersebut. “Bu, laki-laki atau perempuan?” “Bu, pindahan dari mana?” “Namanya siapa bu?”teman-temanku berebut bertanya pada guruku. “Tenang dulu anak-anak. Dia anak perempuan, pindahan dari Ambon,”jawab guruku. “Pertanyaan lain dapat kalian ajukan langsung kepadanya nanti.”
Beberapa hari setelahnya, anak baru yang diceritakan guruku datang. Anaknya cantik dan berambut ikal. Saat ia melangkah masuk ke kelas bersama guruku, suasana kelas mendadak ribut. Teman-temanku berbisik-bisik mengenai anak baru tersebut.“Anak-anak, tolong tenang sebentar. Inilah teman baru yang beberapa hari lalu ibu ceritakan,”kata bu guru berusaha memecah keributan. “Ibu harap kalian dapat berteman baik dengannya,”pinta bu guru.
Setelah ia dipersilahkan duduk, teman-temanku mendatanginya. Emang dia artis dikerumuni oleh banyak orang seperti itu? Aku merasa iri padanya. Lalu aku mendatanginya dan mengajak dia berkenalan.
”Hai siapa namamu?”aku bertanya.
“Mmm..Shal...” (tak terdengar)
“Hah? Siapa? Shali?”
Dia tampak malu. Ya wajarlah seorang anak baru. Awalnya malu malu kucing. Semua temanku mengira namanya Shali, padahal bukan itu namanya. Dia nampak diam dikelas.
            Bel istirahat terdengar dari luar. Menandakan istirahat telah tiba. Semua anak keluar kelas namun ada juga yang masih ada didalam. Entah apa yang mereka lakukan aku tak peduli, namun aku merasa lapar. Aku lalu mengajak si anak baru itu pergi ke kantin.Ya namanya juga SD negeri, fasilitasnya tidak seperti yang diharapkan. Kamar mandinya bau, buku perpustakaan yang sangat berdebu dan  tidak terawat , dan kantin yang kumuh.
“Kamu nggak makan?”aku bertanya.
“…” (hanya menggelengkan kepala)
“Mau ikut ke kantin”
“...” (mengganggukkan kepala)
Akhirnya kita pergi ke kantin bersama. Namun setelah tiba di kantin…
“Ihh..nggak mau ! jajananya kotor !”
Aku sangat terkejut. Anak baru yang selama ini diam dan tak banyak cakap itu mengatakan hal tersebut. Sungguh hal yang tidak biasa.
            Waktu yang membuat anak baru itu mulai terbiasa dengan keadaan di sekolah ini. Dia ternyata bukan anak yang diam dan pemalu. Dia anak yang sangat menyenangkan. Dan satu hal lagi, namanya bukan Shali. Namanya adalah Cheli. Yah, itu namanya, bagus bukan?
***
            Yah, mulai saat itulah aku mengenalnya. Ia anak yang baik dan selalu ceria. Kami duduk sebangku sehingga tidak perlu waktu lama untuk mengakrabkan diri dengannya. Ia juga pandai dalam pelajaran, terutama matematika. Apabila aku kesulitan dalam suatu materi, ia selalu menawarkan diri untuk mengajariku. Kami juga memiliki suatu hobi yang sama, yaitu bersepeda. Kebetulan rumah kami berdekatan, hanya berjarak tiga blok, sehingga setiap minggu kami selalu bersepeda bersama mengitari perumahan. Ia juga sering menginap di rumahku, begitu pula sebaliknya, seperti malam ini.
            “Chel, bangun! Kita pindah ke dalam kamar yuk! Di sini dingin, banyak nyamuk lagi.” Aku berusaha membangunkannya sembari menepuk lembut bahunya. Ia bangun dan menggumam tak jelas, sepertinya masih setengah sadar. Kemudian aku membantunya berdiri untuk masuk ke kamarku. Tak lama, kami berdua terlelap.
***
           
Keesokan harinya di sekolah.
            Kriiiing…….. Bel pulang sekolah berbunyi. Seisi kelas bersorak gembira, seakan seluruh penat menguap seketika. Setelah ketua kelas memimpin doa bersama, seisi kelas langsung berhambur keluar kelas. Begitu pula dengan aku dan Cheli. Namun bukannya langsung pulang, ia malah mengajakku ke taman dekat komplek perumahan kami. Tidak seperti biasanya, dalam perjalanan ke taman ia lebih banyak diam. Aku pun sungkan untuk mengajaknya bicara karena sepertinya ia tampak murung dan tidak ingin bicara. Tak ada pilihan lain selain hanya mengikutinya. Sesampainya di taman, ia mengajakku duduk di kursi taman di bawah pohon mangga.
            Suasana hening. Hanya suara dahan yang diterpa angin yang terdengar. “Nasha, sahabatku, aku mau bilang sesuatu padamu,”katanya memecah keheningan. Aku merasa curiga. Aku hanya bisa mengangguk dengan penuh tanda tanya tanpa berkata apa-apa. “Sebenernya, aku mau beritahu hal ini ke kamu sejak sebulan yang lalu, tapi aku belum siap, bahkan sampai sekarang pun aku masih belum merasa siap,”katanya menambah kecurigaanku. Matanya mulai berkaca-kaca. “Ada apa sebenarnya Cheli? Kamu punya masalah? Cerita aja ke aku? Kamu kan sahabatku,”kataku sambil menenangkannya.
“Aku mau pindah, Sha…….” Mendengar kalimat tersebut, kakiku langsung terasa lemas. Dunia di sekelilingku terasa berputar. Namun, aku berusaha untuk tetap berdiri tegap. Tak terasa air mata telah membasahi pipiku. “Apa Chel? Pindah?”suaraku bergetar, aku masih setengah tidak percaya. Ia mengangguk. Aku memeluknya. Isak tangis kami tak terbendung lagi.
***
Aku berdiam diri di sudut kamar. Semenjak pulang sekolah tadi, aku tak bisa berhenti menitihkan air mata. Bagaimana tidak? Dia sahabat terbaikku yang sangat aku cintai. Dan kini dia akan meninggalkanku pergi ke tempat yang sangat jauh. Ia harus mengikuti ayahnya dipindah tugaskan ke Ambon. Aku sedih karena kami tidak dapat bermain bersama lagi. Atau mungkin pertemuan tadi adalah yang terakhir kalinya karena besok pagi ia akan bertolak ke bandara.
Di tempat ini, suasana masih seperti saat itu. Langit hitam yang dihias cahaya purnama. Namun kini ia tak lagi di sisiku. Kesunyian menyergapku. Kufokuskan perhatianku pada kanvas di hadapanku. Aku kembali menggoreskan warna di atasnya. Aku akan memberikan kenang-kenangan ini untuknya besok pagi. Kuharap kenang-kenangan ini akan selalu mengingatkannya padaku di sana.
***
Sang surya masih malu-malu menampakkan dirinya. Namun, peluh telah membasahi bajuku. Kukayuh sepedaku lebih cepat. Aku ingin berjumpa dengannya sekali lagi.
Aku telah sampai di depan rumahnya, namun pintu pagarnya terkunci. Rumahnya tampak sepi. Aku memencet bel. “Nak, perhuninya sudah pergi barusan. Mungkin masih beberapa blok dari sini,”kata tetangga sebelah. Tanpa membuang waktu aku langsung menaiki sepedaku. Aku mengayuh sepedaku dengan cepat. Tak lupa kuucapkan terima kasih kepada tetangga itu. Aku tak berfikir apapun selain memikirkannya. Aku tak melihat mobilnya sama sekali,aku sangat khawatir. Aku kayuh sepedaku lebih cepat lagi.
Tak lama kemudian nampak mobilnya yang berwarna hitam berkilau. Aku mengayuh dengan sangat cepat untuk mengejarnya. Aku berteriak-teriak “Chel..Cheli.....!!(sambil terengah-engah)”. Namun mobil itu tak berhenti. Aku tak menyerah..ku kayuh sepedaku lebih cepat lagi. Akhirnya ia menoleh ke belakang, melihatku nampak lelah mengayuh sepedaku. Dan tak lama kemudian mobil hitam itu berhenti.
Aku berhenti mengayuh sepedaku dan berhenti tepat disamping mobil itu. Ia keluar dari mobil itu dengan muka yang sangat muram. Aku tak kuasa menehan kesedihan ini. Aku langsung memeluknya. Ia pun nampak meneteskan air mata. Hanya sepatah kata kuucapkan saat perpisahan itu “Selamat  berpisah Chel...baik-baik ya disana.Jangan lupa sama kita semua ya”. Ia tak dapat berkata-kata. Hanya menganggukkan kepala tanda pasrah. ”Ayo Chel ! buruan ntar  telat lagi,” kata pak sopirnya. Kuserahkan lukisan yang ku buat dengan finger paint kepadanya, tanpa membuka dan melihat ia langsung masuk kedalam mobil kembali. Ia melambaikan tangan kepadaku. Kesedihan terpancar dari wajahnya seakan tak ingin hal ini terjadi.
***
Hari ini di sekolah kulewati  hari seakan hampa tanpa sahabatku itu. Aku sangat sedih. Sesampainya di rumah, Hp-ku bergetar menandakan ada pesan masuk. Kubuka pesan itu dan mulai membaca.
“Hai Sha, makasi ya lukisannya bagus lho... Lukisanmu kupajang di kamarku biar aku bisa ingat kamu terus. Makasi juga ya uda mau jadi sahabatku setahun ini en’ uda mewarnai hidupku. Luv u forever, friend.”
Aku tersenyum membacanya. Kutekan ‘Reply’ dan mulai menuliskan sesuatu.
***

Created By : Novi and Vira
 

My Mid Term Report -semester 2

Hai ..
ga kerasa udah pertengahan semester 2.Cepet banget rasanya..
Hari ini semua anak kelas X dan XI terima raport sisipan,termasuk aku.
Bukannya takut raportku jelek.Tapi aku ngerasa cepet banget ya?
aku ga pengen cepet-cepet menghabiskan kelas X ini.Apalagi ntar pas kelas XI,mungkin anak2 ASET sudah berkurang soalnya ada yang pengen ke IPS(bida,chiki..g tau siapa lagi),belum lagi ntar pas ada anak baru(mungkin)pasti suasananya beda banget sama ASET SMALA yang dulu :(

yah back to the topic,raport sisipan sudah aku terima dan....
ayahku melihat nilai sosiologiku yang dibawah SKM namun aku tidak dimarahi yeyee..
meskipun ada beberapa nilai yang turun dari tahun lalu,aku tetap bersyukur.Karena yah itulah hasil belajarku dari awal semester dua.Alhamdulilah :) .tetep semangat pizaa.yang jelek diperbaikin.yang udah bagus ditingkatin lagi..pokoknya ga ada males-malesan lagi.ingat cita-citamu!!

jangan menyerah ! tetap semangat piza ! :)

Recommended Post

kepingan makna kehidupan

"Allah selalu punya rencana yang terbaik untuk kita. Jangan takut untuk melangkah. Biarlah Allah yang menuntun" Selalu bersyuku...